Siapa Perlu Pemerintah?

Harga Kedelai belakangan naik. Ini menjadi pukulan telak bagi ribuan bahkan mungkin puluhan juta orang di Indonesia yang selama ini hidup dari membuat, menjual dan memakan makanan berbahan dasar kedelai yakni tempe dan Tahu. Harga beras juga naik, diikuti tepung. Harga Minyak Goreng sudah mendahului naik dan uniknya sulit diturunkan. Kemana Pemerintah? Apa kerja mereka? Tidakkah jeritan rakyat yang kehidupannya terus tertekan menjadikan aparat pemerintah harus lebih bekerja keras untuk mencari solusi? Jawabannya sepertinya Tidak.
Negara inipun seolah-olah tanpa pemerintah. Kalaupun ada, pemerintah tidak lebih hanya menjadi beban. Indikasinya hampir 70 persen anggaran APBN dihabiskan bukan untuk belanja modal yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat, tetapi untuk membiayai hidup pemerintahan. Hampir 3/4 dana APBN hanya untuk gaji PNS, Pejabat, DPR, untuk biaya perjalanan Dinas dan biaya-biaya lain yang hanya menguap masuk kekantong pejabat dan pegawai aparat pemerintah.
Saya jadi ingat dengan pemikiran kaum anarkis, siapa sih yang sebenarnya perlu adanya negara dengan pemerintahannya? Kaum Anarkis mencita-cita hidup ini tanpa negara, tanpa pemerintahan karena mereka yakin hidup ini akan lebih baik tanpa pemerintah, tanpa negara. Pemerintah tidak lebih hanyalah benalu yang hidup dari penderitaan rakyat. Di Indonesia, nampaknya semuanya menemukan kebenarannya. Pemerintah hanyalah beban bagi negara. Lihatlah kerja para PNS, hampir semuanya tidak pernah benar-benar bekerja untuk rakyat. Apa cita-cita orang jadi PNS? Hidup mudah, tanpa harus kerja keras tua dapat uang pensiun. Siapa yang ingin jadi PNS karena betul-betul ingin menjadi abdi bagi rakyat.
Motivasi mereka yang menjadi pemimpin daerah dan negara juga sama, kenikmatan kekuasaan dan kekayaan. Adakah yang berpikir tentang kesejahteraan rakyat? Nyaris tidak ada. Kekuasaan telah menjadi tujuan. Demokrasi di Negeri ini tidak berjalan pada rel untuk kesejahteraan.

Komentar

Postingan Populer