Tuhan Tidak Perlu di Bela
Ketika perang antar pendukung agama berbeda meletus di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu, Gus Dur pernah berkata "Tuhan kok di Bela?". Ada benarnya juga jika direnungkan omongan mantan Presiden RI ke-4 ini. Tuhan itu kan sudah maha segalanya, trus kenapa harus ada yang membelanya sampai mati-matian bahkan sampai ada yang perang?. Kenyataannya banyak perang terjadi dari dulu sampai sekarang ini yang mengatasnamakan Tuhan. Mereka adalah pembela Tuhan, yang merasa diberi kekuasaan penuh untuk membunuh manusia lainnya yang dianggap menghina Tuhannya. Tuhan bisa dihina? Kalau Tuhan maha suci, mungkinkah Tuhan bisa dikotori oleh pikiran dan kelakukan manusia?
Manusia terlalu Jumawa untuk mengaku dirinya mampu membela Tuhan. Tuhan terlalu Agung untuk semua tindakan-tindakan manusia di seluruh alam semesta ini yang mengatasnamakan Tuhan. Tuhan itu adalah maha segala-galanya, yang tidak perlu dibela dari mereka yang menistakanNya. Tuhan sudah maha mengetahui soal apa yang harus dilakukan kepada manusia-manusia yang bermaksud merendahkanNya. Jadi... benar kata Gus Dur Tuhan kok di bela?. Kalau kita meyakini Tuhan memang maha segala-galanya, biarkan saja tangan-tangan Nya melakukan yang dianggap perlu. Kalau kita manusia paling penting tetap meyakini Tuhan itu ada dan akan selalu ada dimanapun dan kapanpun. Biarkan saja Tuhan itu ada di dalam semua yang ada di alam semesta ini. Nikmati kehadiranNya, resapi kemaha agunganNya dan biarkan suara-suara Tuhan menuntun kita. Kehadiran Tuhan adalah untuk menuntun kita, membahagiakan dan menyenangkan jiwa kita. Tuhan tdak hadir untuk membuat kita saling hujat, saling aniaya dan saling bersitegang. Tuhan juga akan tetap ada meski tiada satupun agama manusia dialam semesta ini yang mengakuiNya ada. Tuhan hidup dan akan tetap hidup didalam hati manusia. Sepert kata Mahatma Gandhi "Suara Hati adalah suara Tuhan". Disemua mahluk hidup bersemayam Tuhan, karena itu cintailah semua mahluk. Tidak ada satupun perang manusia di dunia ini yang bisa dibenarkan jika itu diatasnamakan Tuhan.
Manusia terlalu Jumawa untuk mengaku dirinya mampu membela Tuhan. Tuhan terlalu Agung untuk semua tindakan-tindakan manusia di seluruh alam semesta ini yang mengatasnamakan Tuhan. Tuhan itu adalah maha segala-galanya, yang tidak perlu dibela dari mereka yang menistakanNya. Tuhan sudah maha mengetahui soal apa yang harus dilakukan kepada manusia-manusia yang bermaksud merendahkanNya. Jadi... benar kata Gus Dur Tuhan kok di bela?. Kalau kita meyakini Tuhan memang maha segala-galanya, biarkan saja tangan-tangan Nya melakukan yang dianggap perlu. Kalau kita manusia paling penting tetap meyakini Tuhan itu ada dan akan selalu ada dimanapun dan kapanpun. Biarkan saja Tuhan itu ada di dalam semua yang ada di alam semesta ini. Nikmati kehadiranNya, resapi kemaha agunganNya dan biarkan suara-suara Tuhan menuntun kita. Kehadiran Tuhan adalah untuk menuntun kita, membahagiakan dan menyenangkan jiwa kita. Tuhan tdak hadir untuk membuat kita saling hujat, saling aniaya dan saling bersitegang. Tuhan juga akan tetap ada meski tiada satupun agama manusia dialam semesta ini yang mengakuiNya ada. Tuhan hidup dan akan tetap hidup didalam hati manusia. Sepert kata Mahatma Gandhi "Suara Hati adalah suara Tuhan". Disemua mahluk hidup bersemayam Tuhan, karena itu cintailah semua mahluk. Tidak ada satupun perang manusia di dunia ini yang bisa dibenarkan jika itu diatasnamakan Tuhan.
Komentar
salam kenal
Buat tulisan:
Buktinya Tuhan ga pernah berusaha mencegahnya. Jadi masih mungkin juga Tuhan seneng ada perang mengatas namakan pembelaan untuknya. Tapi ga da bukti juga yang meyakinkan ini. Jadi pusing…..