Atasi PNS Korup, Pensiun Dini-kan saja Mereka!

Bagaimana menangani birokrasi yang sudah terlanjur korup? Kalau jawaban diminta dari para ahli atau pakar, mungkin bisa ada seribu macam solusi. Sesungguhnya tawaran solusi sudah demikian banyak disampaikan melalui berbagai media baik dalam bentuk pemberitaan (hasil liputan wawancara atau diskusi) ataupun dalam bentuk tulisan opini. Namun entah mengapa banyak tawaran yang kemudian tidak bisa terlaksana atau tidak mau dilaksanakan. Tetapi kalau tawaran solusi bagi birokrasi yang korup dengan menaikkan gaji kemudian dilaksanakan. Para pengambil kebijakan akan beramai-ramai mengatakan betapa pentingnya kenaikan gaji ini dilakukan dan menurut mereka akan efektif.

Bapak Ismangoen Notosapoetro, mantan Direktur PT Kubota Indonesia yang juga mantan anggota DPR RI yang saya kenal sebagai seorang nasionalis tulen di Semarang Jawa Tengah juga punya solusi atasi masalah birokrasi yang korup. Kawan Diskusi saya dalam acara Ngobrol Bareng Mbah Mangun di Cakra Semarang TV ini, menawarkan solusi yang sederhana; "PENSIUN-KAN SEGERA PNS YANG KEKAYAANNYA SUDAH BERLIMPAH DILUAR BATAS KEWAJARAN". Jelas tawaran solusi ini akan dengan mudah mendapatkan jawaban balik. Kalau kemudian penggantinya juga korup lantas bagaimana? "YA, PENSIUNKAN JUGA MEREKA SEGERA. KALAU PENGGANTINYA KORUP JUGA, SEGERA PENSIUNKAN LAGI. HITUNG_HITUNG PEMERATAAN". demikian jawaban Mbah Mangun ringan. PEnsiun dini dalam hal ini berbeda dengan pensiun dini di BUMN seperti Telkom atau PLN yang kalau memensiunkan dini akan memberi pesangon miliaran rupiah. Kalau PNS yang terindikasi dipensiunkan ya cukup akan diberi uang pensiun bulanan sesuai dengan ketentuan yang ada sekarang, yakni beberapa persen dari gaji ketika masih aktif.

Mengenali PNS yang korup tidaklah sulit. Kalau ada PNS yang rumahnya muewahnya super mewah, mobilnya berderet-deret, anak-anaknya sekolah di luar negeri atau memeiliki hobi-hobi yang membutuhkan biaya banyak, maka bisa saja diindikasikan PNS itu korup. Terlebih lagi orang Indonesia itu sukanya pamer, maka mengenali PNS yang korup menjadi jauh lebih mudah.

Mengadili para pejabat PNS yang korup merupakan kerja besar dan sangat tidak mudah. Kalaupun hukum benar-benar bisa dilaksanakan dengan baik, maka dipastikan penjara akan penuh oleh PNS yang terbukti korup. Bisa memakan waktu yang panjang dan penjara mungkin akan penuh. Dan menurut Mbah Mangun, cara memensiunkan dini PNS tidak akan menimbulkan gejolak karena toh yang dipensiun adalah mereka yang sudah kaya.Syukur-syukur dengan kekayaannya para mantan PNS kaya raya itu akan bisa membuka usaha yang mempekerjakan beberapa karyawan. Maka lapangan pekerjaan akan terbuka.

Faktanya, peraturan tentang PNS sekarang belum mengatur soal Pensiun Dini terlebih lagi aturan soal tindakan bagi mereka yang terindikasi korup. Untuk itu aturannya menurut Mbah Mangun bisa dibuat. "Toh yang membuat aturan para pejabat itu juga. Mengapa membuat aturan pensiun dini tidak bisa", kata Mbah Mangun. Memensiunkan dini PNS terindikasi korup dalam jangka panjang bisa melahirkan efek jera. Lambat laun, PNS-PNS yang masih muda-muda akan berpikir beberapa kali kalau mau korup, karena mereka tidak ingin dipensiun dini.

Solusi seperti ini mungkin tidak akan mudah dalam penerapannya. Disamping aturan yang perlu disiapkan, kemungkinan perlawanan dan manipulasi dari para PNS akan menjadi semakin kuat. Mengakali aturan-aturan adalah keahlian orang Indonesia. Mengetahui bahwa memamerkan kekayaan akan membuat PNS dipensiunkan, maka cara untuk menyembunyikan akan dilakukan. Memang benar-benar sulit untuk mencari solusi jitu bagi persoalan PNS yang korup. Ia seperti pekerjaan mengurai benang kusut yang tidak jelas harus memulai dari mana. Kalau sudah begini, semuanya akan menjadi malas berpikir. Memiliki pejabat-pejabat dan PNS-PNS yang micek, MBhudeg dan Ndablegh memang merisaukan dan membuat kita menjadi gregetan, marah, kecewa dan sedih. Ironisnya, sepertinya kita tidak bisa melakukan apapun.

Komentar

Postingan Populer